Jumat, 04 Maret 2022

Nebula Kepiting dalam Multi-panjang Gelombang

Kredit: NASA, ESA, G. Dubner (IAFE, CONICET-University of Buenos Aires) dkk.;
A. Loll dkk.; T. Temim dkk.; F. Seward dkk.; VLA/NRAO/AUI/NSF; Chandra/CXC;
Spitzer/JPL-Caltech; XMM-Newton/ESA; Hubble/STScI

Penjelasan: Bentuk apa yang kamu lihat pada nebula ini? Para astronom sepakat bahwa nebula ini berbentuk mirip cangkang kepiting, maka dijuluki lah sebagai Nebula Kepiting. Dikatalogkan secara resmi sebagai Messier 1 (M1), nebula ini merupakan objek pertama dalam katalog objek langit non-komet yang dibuat oleh astronom Charles Messier. Nebula Kepiting bukan nebula biasa, ia merupakan sisa-sisa supernova. Dahulu kala, pada tahun 1054 Masehi, sebuah bintang masif meledak dan terlihat di langit Bumi selama berhari-hari. Hasil dari ledakan tersebut menjadi nebula yang kamu lihat pada foto di atas. Uniknya, foto ini lebih kaya warna, karena merupakan foto Nebula Kepiting dalam multi-panjang gelombang yang dipotret pada abad ke-21. Foto ini adalah gabungan dari hasil pemotretan lewat Observatorium Chandra (sinar-X) XMM-Newton (ultraviolet), Hubble (cahaya tampak), dan Spitzer (inframerah), yang masing-masing menampilkan warna ungu, biru, hijau, dan kuning. Selain itu, foto ini juga digabungkan lagi dengan data panjang gelombang radio yang dipotret lewat Very Large Array, teleskop radio yang berada di permukaan Bumi. M1 sendiri memiliki salah satu objek paling eksotis yang pernah diketahui astronom modern, yaitu Pulsar Kepiting, sebuah bintang neutron yang berputar 30 kali per detik, yang bisa dilihat sebagai titik terang di dekat area tengah foto di atas. Nebula Kepiting berjarak 6.500 tahun cahaya di arah rasi bintang Taurus.


Alih Bahasa: Riza