Rabu, 24 Maret 2021

Aurora dan Petir di Langit Jupiter

Kredit Foto: NASA, JPL-Caltech, SwRI; Teks: Natalia Lewandowska

Penjelasan: Jupiter adalah salah satu dari planet-planet di Tata Surya yang merupakan planet gas. Sama seperti Bumi, Jupiter juga mengalami peristiwa munculnya cahaya aurora dan petir di langitnya. Bedanya, di Jupiter petir hanya terjadi di bagian kutub, sedangkan di Bumi petir justru sering terjadi di bagian ekuator. Untuk membantu memahami perbedaan tersebut secara mendalam, pesawat luar angkasa Juno, milik NASA, yang mengorbit planet Jupiter, menemukan bahwa banyak sekali peristiwa aurora dan petir yang terjadi di sekitar wilayah kutub planet tersebut. Gambar di atas merupakan salah gambar aurora yang diabadikan oleh Juno pada 24 Mei 2018, memperlihatkan aurora berbentuk oval di kutub utara Jupiter yang nampak seperti titik-titik terang dan garis cahaya. Pemandangan lain yang menarik perhatian adalah petir yang terjadi di langit Jupiter, seperti yang terlihat pada gambar di sebelah kanan, yang merupakan kilatan petir dan aurora yang diabadikan dalam jarak dekat. Di bumi, yang letaknya berada lebih dekat dengan Matahari dibandingkan dengan planet Jupiter, menerima cahaya matahari lebih banyak dan memiliki atmosfer yang lebih hangat di ekuatornya. Hal inilah yang membuat wilayah ekuator sering terjadi petir, turbulensi, dan badai. Sebaliknya, Jupiter memiliki atmosfer yang lebih panas karena pengaruh dari interior planet tersebut sehingga memunculkan hipotesis bahwa jika semakin panas wilayah ekuator suatu planet maka akan terjadi perbedaan suhu pada level atmosfer yang berada di paling tinggi dengan atmosfer yang berada di lapisan bawah. Oleh karena itu, petir dan badai jarang terjadi di wilayah ekuator Jupiter. Jadi, jangan heran mengapa Bumi kita sering mengalami hujan badai, petir, atau bahkan turbulensi, terutama bagi kita yang tinggal di Indonesia yang sangat dekat dengan garis ekuator Bumi.


Alih Bahasa: Windy