Minggu, 31 Januari 2021

Asteroid di Kejauhan

Kredit Foto: NASA, ESA, Hubble; R. Evans & K. Stapelfeldt (JPL)

Penjelasan: Bebatuan dari luar angkasa menabrak Bumi setiap harinya. Namun demikian, semakin besar ukurannya, semakin kecil pula kemungkinannya menabrak Bumi. Berkilo-kilo debu luar angkasa masuk ke Bumi setiap hari. Bagian yang agak besar akan tampak sebagai sebuah meteor yang bersinar terang. Bebatuan sebesar bola baseball dan bola-bola es meluncur masuk melalui atmosfer kita setiap hari, kebanyakan dari mereka akan menguap, lalu menghilang sebelum mencapai permukaan Bumi. Ancaman yang signifikan memang ada untuk batu luar angkasa dengan ukuran diameter sekitar 100 meter, yang kira-kira menghantam Bumi setiap 1.000 tahun sekali. Sebuah objek dengan ukuran seperti ini bisa menyebabkan tsunami besar jika jatuh di lautan dan berpotensi merusak daerah pantai. Sebuah tabrakan dengan asteroid berukuran masif, lebih dari 1 km, akan jarang terjadi, dan biasanya terjadi dalam hitungan jutaan tahun, tetapi dapat menimbulkan kerusakan yang cukup besar. Masih banyak asteroid yang belum ditemukan. Salah satu yang berhasil ditemukan yakni pada tahun 1998 adalah seperti yang tampak sebagai coretan panjang berwarna biru dalam gambar di atas, yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble. Sebuah tabrakan dengan asteroid berukuran besar tidak akan terlalu berpengaruh terhadap orbit Bumi, namun akan berdampak besar pada peningkatkan kuantitas debu yang akan mempengaruhi iklim di Bumi. Salah satu kemungkinan akibatnya adalah kepunahan spesies dalam jumlah besar, mungkin jauh melebihi kepunahan yang sedang berlangsung saat ini.


Alih Bahasa: Achmad Ardani Prasha