Penjelasan: Oposisi Mars 13 Oktober lalu mengundang perhatian publik dunia. Pasalnya, peristiwa tersebut menjadi momen paling langka dalam dunia astronomi. Namun, di balik kedatangan planet merah itu, ada dua objek lain yang menyita perhatian untuk dikaji lebih dalam, yaitu Fobos dan Deimos. Keduanya tidak lain adalah satelit-satelit Mars. Dalam mitologi Yunani, Fobos (teror) dan Deimos (rasa takut) tidak lain adalah anak laki-laki dari Ares, sang Dewa Perang, nama lain dari Mars. Keduanya selalu mengawal ayahnya. Menjelang malam Halloween, planet Mars masih akan tampak di langit sepanjang malam setelah Matahari terbenam dengan cahaya kekuningannya yang aneh dan lebih terang dari bintang-bintang lain ditemani oleh Bulan Purnama. Meskipun Mars dapat teramati, kedua satelitnya sangat redup dan berada dalam orbit yang sangat dekat dengan Mars, membuatnya sulit teramati, bahkan dengan teleskop kecil sekalipun. Dipotret pada 6 Oktober lalu, gambar komposit di atas menunjukkan Fobos dan Deimos berada dalam jalur orbitnya mengitari planet Mars. Kedua satelit Mars tersebut ditemukan pada Agustus 1877 oleh seorang astronom bernama Asaph Hall di Observatorium Angkatan Laut AS menggunakan Teleskop Refraktor Alvan Clark 26 inci.