Kredit Foto & Hak Cipta: Juan Carlos Casado (TWAN)
Penjelasan: Hujan meteor Geminid mencapai puncaknya malam ini (13/12) hingga sebelum subuh besok (14/12). Meteor-meteor akan melesat di langit karena Bumi akan melintasi bekas jalur orbit yang penuh puing-puing batu antariksa yang pernah dilalui oleh asteroid 3200 Phaethon. Dalam pandangan dari Bumi, meteor akan memancar dari arah rasi bintang Gemini. Walau begitu, saat pengamatan, kamu tidak selalu harus melihat ke arah rasi bintang Gemini, meteor-meteor bisa muncul dari arah lain juga kok. Sayangnya, Geminid tahun 2019 ini bertepatan dengan fase Bulan sehari setelah purnama. Itu artinya, Bulan dan cahayanya yang terang bertengger di lanit saat hujan meteor Geminid terjadi, menurunkan intensitas yang biasanya 120 meteor per jam menjadi 20 meteor per jam saja. Kasusnya sama dengan Geminid 2016 yang bisa kamu lihat fotonya di atas, yang saat itu bertepatan dengan fase Bulan Purnama. Dipotret di langit Kepulauan Kanaria, buktinya meteor-meteor masih banyak terlihat dalam foto komposit ini walaupun ada cahaya Bulan.
Kredit Konten: Full Moon Geminids
Alih Bahasa: Riza Miftah Muharram